Jumat, 13 Januari 2012

Kisah Gadis Mungilku

hey, gadis mungil....
hari sudah mulai petang, mataharipun perlahan meninggalkanmu.
"sesegeralah masuk rumah sebelum engkau masuk angin", jawabku dengan lantang.



senja yang sedikit bercampur rintik air hujan ini terlalu kejam untuk gadis sepertimu,
mau sampai kapan engkau melamun dan memandangi luasnya langit itu, sampai kau menemukan pangkal langit itu sendiri??? hah.........................

semenjak senja itu engkau melipat paras nan jelitamu, bola matamu binar, hanya tatapan kosong yang kau berikan, dimana gelak tawa yang biasa kau lakukan, dimana seyum manismu yang biasa kau ciptakan?? apa memang bibirmu sudah tak bisa tersenyum lagi untukku??
mulailah muncul tanda tanya besar dibenak pikiranku. sontak perlahan aku dekati dan memberanikan diri untuk membuka obrolan.



hey, gadis mungil...
sebenarnya apa yang engkau pikirkan dan apa yang terjadi hingga engkau murung seperti ini?
gadis itu hanya termenung, terdiam  memperlihatkan muka polosnya.
detik demi detik berganti menjadi menit,
menit yang semakin menua memaksa aku untuk bergegas pulang.
pulang tanpa sepatah kata, hanya lambaian tangan yang didapat.

sesampainya dirumah.....
hlo kog saya jadi kepikiran itu terus?? galau galau galau... tren remaja gahol saat ini,ngikut aja deh... #eeaaa
tapi tapi... hingga larut malam ternyata mata saya enggan terpejam.
dan tiba-tiba dering hp terdengar, mulai deh ngaco, pikiran entah kemana-mana..
ehh.. pas kebuka,
"pengen curhat :(", tulisan dalam inboxku.

dalam suasana curhat,
saya mngerti perasaan anda.

hey, gadis mungil...
sudahi tangismu malam ini. perpisahan bukanlah akhir cinta sepenuhnya, karena disetiap perpisahan pasti ada pertemuan :')

hey gadis mungil...
cinta tak akan musnah karna perpisahan. Tengoklah sebentar di sekitarmu, masih banyak cinta dari orang terdekatmu. :D

hey gadis mungil...
janganlah engkau patah semangat karna perpisahan. Duniamu masih panjang, tak terhenti sampai disini. :D

hey gadis mungil...
terlalu banyak cinta yang masih menunggu di depan sana. percayalah ! lupakan dan langahkan kakimu. : )

hey gadis mungil...
hari sudah semakin larut. masih juga enggan memejamkan mata untuk sejenak. masih ada hari esok yang harus engkau hadapi. Keep smile. : )
 


hey gadis mungil...
semoga engkau terlelap dalam mimpi indahmu & Terima kasihku untuk kasihmu. jadikan ini seperti indahnya perpisahan. :')

mungkin hanya itu yang saya bisa sampaikan untuk kisahmu....
everything's gonna be okkey...


by MadJhoom

Kamis, 12 Januari 2012

Missel Again ! :D

Ranggi on Vocal


Gesit on Lead Guitar


Dimas on Rhythm Guitar


Ervin on Bass


Dodo on Keyboard


Batin on Drum



It's not only frienship but we are familly
warming up for teaser, will be there ... soon!

Missel - Manusia Hebat

Terkadang kau merasa tinggi
Bahkan kau slalu merasa benar

Menganggap sampah angan lain
Tak berharga tak bernilai di matamu



Disini berdiri
dan takkan pernah terhenti
Manusia hebat yang tak pernah bisa kau tandingi
Disini berdiri
dan takkan pernah terhenti 

Manusia hebat yang tak pernah bisa kau tandingi


Terkadang kau merasa tinggi
bahkan kau slalu merasa benar
rasa lihat camkan dunia luar
beragam angan yang berjuta istimewa

Disini berdiri
dan takkan pernah terhenti
Manusia hebat yang tak pernah bisa kau tandingi
Disini berdiri
dan takkan pernah terhenti 
Manusia hebat yang tak pernah bisa kau tandingi


Disini berdiri 
dan takkan pernah terhenti




by Missel

Missel - Tak Terhenti

Tak pernah berharap kembali
Mengulang semua ini
Semua kenangan bahagia
Cerita bersama

Aku tak akan terhenti, 
tak akan menyerah
Menggapai hatimu
Semua tentang dirimu 
tentang hatimu 
Akan kumiliki

Andai waktu kan kembali
Kembali seperti dulu
Hapus keterpurukan hatiku 



Aku tak akan terhenti, 
tak akan menyerah
Menggapai hatimu
Semua tentang dirimu 
tentang hatimu 
Akan kumiliki

by Missel


Minggu, 08 Januari 2012

join and like this page friends.. nikmati karya sederhana kami. maturnuwun. :D

Sabtu, 07 Januari 2012

Jujur ?? apakah selama hidup anda selalu "JUJUR" !

Kehidupan adalah rahasia kekuasaan Tuhan, terkadang bahagia dan terkadang menderita, ada tangisan air mata dan sebentar kemudian gema gelak tawa menutupinya, ada keindahan ada juga kesuraman, hendaknya semua itu kita sadari dengan segala kerendahan hati.
Jika kejujuran kita membuat resah hati seseorang, jika keterusterangan kita mengganggu tidur malam seseorang, jika apa yang keluar dari suara hati ini menjadikan diri orang lain tersakiti. 
Maka mohonlah maaf padanya, atas ketidak kuasaan hati untuk memendam perasaan.
Kejujuran memang berat, dan terkadang kita dibuat tidak berdaya dan serba salah dengan kejujuran itu sendiri.
Antara ya dan tidak, antara suka dan benci, antara menerima dan menolak, antara mengakui dan menutupi, sulit memang untuk bisa mengatakan “tidak” tanpa harus menyakiti kesucian hati. Kalau penulis sendiri ditanya seperti itu, sementara hati ini belum berpikir ke situ, penulis pun akan.

Terkadang penulis sendiri juga bingung, apakah juga dikatakan kejujuran meski menyakiti perasaan, kalau perasaan orang sedih karena kejujuran penulis, sementara itu merupakan hal yang benar yang telah penulis lakukan, mengapa orang itu tidak membuat penulis sedih karena kejujurannya? Dan jika merupakan kesalahan, mengapa engkau malah berbohong untuk kesedihanku? Bukankah itu lebih menyakitkan. Kalau engkau tidak mencintaiku mengapa harus berkata sayang, kalau engkau menyayangiku mengapa dirimu melupakanku, dan saat aku belajar untuk melupakanmu justru dirimu malah datang mengingatkan.
Kekasih, apa sebenarnya yang ingin engkau lakukan terhadapku? Kalau engkau mau bermain, mengapa harus perasaan yang jadi korban? Kalau engkau mau berteman, mengapa begitu mesra dengan apa yang terucapkan? Kalau engkau ingin bercanda dan tertawa, mengapa hati selalu kau bawa serta? Kalau engkau ingin bersahabat, mengapa dirimu begitu berhasrat hanya sekedar untuk curhat?. Kalau dirimu merasa kasihan padaku, maka berilah apa yang aku butuhkan bukan malah kebohongan. Kalau dirimu tidak tega, maka bantulah aku semampu dirimu bisa, bukan malah menyiksa dengan kemesraan ungkapan kata-kata.

Yang terjadi biarlah terjadi, Karena, hanya itu yang sanggup kuucapkan sebagai wujud kepasrahan akan kehendak yang telah Dia berikan, sebagai wujud rasa syukur Karena, aku sanggup berkata jujur kepadamu. Ketahuilah, apapun yang telah engkau katakan kepadaku, aku menerimanya dengan segala kerendahan hati, Karena, aku sendiri sadar dengan segala kekurangan dan kekhilafan ini. Tak ada marah dalam hati, tak ada kesal membakar jiwa, tak ada dendam menghasut sukma, dan tak ada putus asa menindih cita. Aku hanya memohon semoga diri ini senantiasa bisa jujur kepadamu, berterus terang dengan perasaan yang kualami, dan berkata apa adanya tentang diriku dihadapanmu. Hanya itu yang sementara ini aku ingini, belajar untuk bisa melakukan kejujuran.